Jumat, 20 Februari 2009

Kreasi Helm Batik


TAUFIK TAROJI, warga Banyurip Alit Kecamatan Pekalongan Selatan, tak kehabisan ide untuk
mengkreasikan motif batik dipadukan dengan helm. Setelah sekitar September tahun lalu, kenaikan harga kain mori melanda perajin batik di Kota
Pekalongan, pria yang sehari-hari pernah bekerja sebagai buruh batik ini merasa prihatin atas
kondisi tersebut. Pasalnya, melambungnya harga mori dipasaran membuat para pengrajin batik
terpaksa mengurangi produksi pembuatan batik. Bahkan ada bos batik yang merumahkan buruhnya.Asal muasal terciptanya helm batik ini bermula saat dirinya 'wedangan' di warung dekat rumahnya.
"Waktu itu saya bilang daripada nganggur nggak mbatik mendingan mbatik di helm saja. Sejak itu saya mulai mempraktekkannya," terangnya. Untuk memproduksi helm batik, Taroji membeli helm dengan kondisi BS dan kemudian helm-helm tersebut diamplas dan dilukis motif batik. Kini dalam satu hari Ia bisa menghasilkan dua buah karya helm batik yang Ia jual dengan harga tujuh puluh lima ribu rupiah per helm. "Terus terang untuk saat ini saya kekurangan modal dan selain itu saya juga kesulitan dalam memasarkannya." terangnya.Ia berharap ke depan akan ada bantuan dari pihak pemkot atas usaha helm batiknya tersebut. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar