Rabu, 25 Februari 2009

Konversi Gas Diundur, Pemkot Upayakan Mitan Lancar

Kelangkaan minyak tanah (mitan) yang terjadi beberapa waktu lalu di Kota Pekalongan tidak hanya meresahkan warga, namun juga menghambat produksi batik pada perajin batik baik dalam produksi skala besar maupun kecil.Meski kini pasokan mitan sudah berjalan normal, namun untuk mengantisipasi kelangkaan terulang kembali, Pemkot Pekalongan menghimbau kepada para perajin batik skala kecil agar mendaftarkan usahanya tersebut ke Kantor Dinas Perdagangan, Perindustrian dan Koperasi (Disperindakop) dengan tujuan untuk mendapatkan jatah mitan. Antisipasi ini menyusul beredarnya kabar jika konversi dari mitan ke gas akan diundur. Pernyataan ini diungkapkan oleh Wakil Wali Kota Pekalongan, H. Abu Almafachir, kemarin.Menurutnya, konversi gas yang akan dilakukan mulai Mei mendatang dirasa belum matang. Sebab hingga saat ini belum satupun SPBE yang didirikan. Sedangkan sosialisasi untuk konversi gas akan dilakukan Maret sampai April nanti. Almafachir mengungkapkan saat ini ada ribuan perajin batik skala kecil yang ada di Pekalongan. "Dari ribuan perajin batik, terhitung hanya 616 perajin saja yang baru terdaftar di Disperindakop," ujarnya.Lebih lanjut Almafachir mengatakan, himbauan ini dikhususkan bagi perajin batik yang usahanya tergolong kecil. "Kami fokus pada perajin batik kecil-kecilan," imbuhnya.Untuk itu Ia meminta kepada pihak Disperindakop agar menurunkan petugas ke perkampungan untuk mendata perajin batik dengan usaha skala kecil. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar