Jumat, 01 Mei 2009

Kompor Canggih Solusi Konversi


TAK lama lagi di Kota Pekalongan akan diberlakukan konversi (peralihan) dari minyak tanah ke gas. Akibatnya minyak tanah (mitan) akan semakin langka keberadaannya. Hal inilah yang dicemaskan banyak pihak, terutama para perajin batik atau sejenisnya.
Mengapa? karena produktivitas mereka sangat bergantung pada mitan. Namun kini warga Kota Pekalongan tak perlu risau. Pasalnya kini telah ditemukan sebuah kompor canggih, yakni kompor Bio Ethanol yang bahan bakarnya dibuat dari singkong beracun atau singkong genderuwo.Selain singkong, Bio Ethanol juga bisa dibuat dari tetes tebu, biji jarak, bahkan kulit pisang atau bonggol jagung dan nanas. Hal ini seperti yang diungkapkan Irawan, koordinator kompor Bio Ethanol saat ditemui Radar di GOR Jetayu tempat dilangsungkannya acara Pekan Batik Internasional (PBI). "Cara membuat bahan bakarnya sangat mudah dan ramah lingkungan. Tinggal saya ajari sebentar, bisa dipraktikan langsung di rumah," terangnya.Kompor inilah yang bisa dijadikan alternatif pilihan dalam menghadapi konversi beberpa bulan ke depan. Sehingga para perajin batik tak perlu was-was lagi dalam menghadapinya. "Bukan hanya untuk membatik, kompor ini juga bisa digunakan sebagaimana kompor biasa seperti untuk kebutuhan memasak," terangnya.Hal ini disambut baik oeh Ella, Sekertaris Kampoeng Batik Kauman. Dirinya bahkan siap menjadi agen resmi kompor Bio Ethanol tersebut. "Saya langsung beli dan akan mencobanya di rumah. Saya juga siap menjadi agen untuk mendistribusikan kompor ramah lingkungan ini di Pekalongan," tandasnya. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar